Kamis, 21 Maret 2019

MENGENAL JURUSAN DKV





DESAIN

APA ITU DESAIN KOMUNIKASI VISUAL?


Desain Komunikasi Visual masih sangat asing terdengar di kalangan masyarakat awam yang biasanya di identikan dengan tukang print atau tukang buat reklame dan baliho. Sehingga bnayak orang memandang sebelah mata tentang dunia desain, atau Desain Komunikasi Visual identik dengan iklan  memang tidak salah tentang pernyataan ini namun hal ini juga tidak benar sepenuhnya karena iklan hanya salah satu sarana (media) yang dihasilkan oleh Desain Komuikasi Visual.


Sekarang akan saya jelaskan lebih spesifik lagi tentang Desain Komunikasi Visual (DKV), mari kita mulai dari definisi tentang  DKV itu sendiri, ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, Desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsaide.

Selanjutnya Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator ( penyampai pesan ) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” ( dalam Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan ).

Sementara kata Visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.

Jadi Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan ( arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.

Serasa Kurang lengkap jika kita tidak mengulas sedikit tentang sejarah  DKV, Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.

Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.

Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

Adapun Fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu  yang pertama sebagai sarana identifikasi
   Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

Yang Kedua sebagai sarana informasi dan instruksi
     Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

Dan yang terakhir adalah sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.
Jika Anda ingin menjadi Desainer Komunikasi Visual yang baik, anda harus memperhatikan 3 hal dalam Desain Komunikasi Visual yaitu

  1. Elemen – elemen DKV
  1. Unsur-Unsur DKV
  1. Prinsip- prinsip DKV

Ketiga hal ini akan saya ulas Lebih lengkap pada Article selanjutnya.

Rabu, 18 Juli 2018

Membuat frame foto

TUTORIAL UNTUK DESAIN
KOLASE FOTO FRAME DENGAN CORELDRAW

1. Import foto ke dalam corel dengan file - import

















2. Buatlah frame dengan rectangle atau bentuk lain
    dan atur letak atau transformasinya agar ada unsur
    estetikanya. Misal saya menggunakan bentuk frame.
    Lakukan proses intersect antara rectangle
    terhadap foto. Dengan cara select retangle dan image
    kemudian pilih intersect (pehatikan gambar)
















4. Ubah ukuran rectangle agak besar dan beri warna
    fill putih dan outlinenya none.


5. Atur letak rectangle di sisi bawah dengan ctrl + PgDown, ( gambar terlihat)










6. Berikan efek bayangan atau dropshadow pada
    obyek frame tersebut.










7. Gruplah frame dengan foto hasil intersectnya.















8. Ulangi langkah 2 sd. 7 untuk membuat frame lain
   dengan foto yang sama bidang lainnya. Misal saya buat seperti ini.











9. Hapus foto asal dan tambahi background lain serta
    teks pendukung, Terserah anda. Misal saya buat seperti gambar tersebut


Senin, 16 Juli 2018

Logo Indosiar

LANGKAH LANGKAH MEMBUAT LOGO INDOSIAR

1. Langkah pertama tentukan benda kerja dengan klik Layout - Page Setup,












2. Langkah kedua menentuka obyek awal yaitu membuat elips dan retangle, ketika membuat elips usahakan sambil menekan tombol Ctrl agar tidak lonjong, lihat seperti gambar dibawah,

















3. Langkah selanjutnya, seleksi ke-4 retangle tersebut kemudian klik menu Arrange,  pilih combine.  Atau menggunakan langkah cepat dengan memenggunakan tombol Ctrl + L.

















4. langkah selanjutnya, seleksi semua object kemudian klik Itersect,  lihat seperti gambar di bawah,

















5. langkah kelima seleksi object retangel,  kemudian delete. Sehingga tampak seperti gambar di bawah ini.

















6. langkah keenam klik object yang bagian dalam, kemudian klik menu Arrange pilih Break Apart (Ctrl + K)
















7. warnai bagian bagian tersebut sesuai dengan logo indosiar,
















8. kemudian klik huruf A di bagian layar sebelah kiri, selanjutnya buat tulisan INDOSIAR dan letakkan persis di tengah tengah, perhatikan gambar di bawah

















9. yang terakir buat Retangel untuk bagian luar dan hapus elips yang ada di bagian tengah tersebut, perhatikan gambar di bawah